Berita Luar Negeri

>> <<

Latest Post

Pakar: Idul Fitri Kemungkinan Besar Bakal Berbeda Tanggal

Written By Dheko Hacker's on Minggu, 30 Juni 2013 | 08.16

Rukyat (ilustrasi)


JAKARTA—Perbedaan perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1432 H tampaknya tak terelakkan. Jauh-jauh hari, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri jatuh Selasa, 30 Agustus 2011.
Sementara, Nahdlatul Ulama, Mathla’ul Anwar, Persis, Al-Washliyah, belum menetapkan tanggal resmi. Ketua Umum PP Asosiasi Dosen Ilmu Falak Indonesia (ADFI), Dr Ahmad Izzuddin memastikan, perayaan Idul Fitri tahun 2011 ini akan berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah.
“Hampir bisa dipastikan bahwa 99 persen akan terjadi perbedaan perayaan Idul Fitri,” ujar Ahmad Izzuddin saat dihubungi, Selasa (23/8) dari Jakarta.

Koordinator Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Lajnah Falakiyah PBNU ini menjelaskan, pada Selasa (30/8), posisi hilal sudah berada diatas ufuk, namun masih dibawah dua derajat. “Dengan posisi seperti itu, sangat mustahil untuk terlihat bulan dengan mata telanjang,” ujarnya.

Sebelumnya, wakil ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Oman Faturrahman, beberapa waktu lalu, mengimbau warga Muhammadiyah untuk bersama-sama merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1432 H pada Selasa, 30 Agustus 2011.

Ia mengatakan, perbedaan penetapan 1 Syawwal 1432H, sangat mungkin terjadi selama pemerintah menggunakan Imkanur Rukyat dengan mensyaratkan dua derajat. "Selama ini Muhammadiyah menggunakan metode Wujudul Hilal yang berarti berapapun derajatnya, apabila hilal telah wujud, maka dipastikan esoknya merupakan awal bulan," jelasnya.

Awal Ramadhan Diperkirakan Berbeda

PawaiTarhib Ramadhan

YOGYAKARTA — Meski pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag), belum memutuskan awal Ramadhan 1434 Hijriyah atau 2013 Masehi, menurut Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, kemungkinan ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan tahun ini.

Pasalnya, kata Yunahar, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa pada Selasa 9 Juli 2013. “Ada kemungkinan perbedaan dengan Kementerian Agama,” ujarnya di kantor PP Muhammadiyah, Kamis (13/6).

Menurut dia, Kemenag kemungkinan menetapkan awal puasa pada 10 Juli 2013. Meskipun awal puasa dimungkinkan berbeda, penetapan Idul Fitri atau Lebaran 2013 dimungkinkan akan sama. PP Muhammadiyah sendiri menetapkan 1 Syawal 1434 H ini akan jatuh pada Kamis,  8 Agustus 2013. “Insya Allah, tidak akan ada perbedaan untuk hari rayanya,” kata Yunahar.

PP Muhammadiyah sudah menggariskan bahwa penentuan awal Ramadhan dan Syawal merupakan masalah keagamaan murni. Karena itu, menurut Yunahar, hal tersebut harus ditetapkan atas pertimbangan agama murni. “Kalau alasannya ukhuwah dan sebagainya, itu politik keagamaan. Kita serahkan pada metode yang kita anut. Kalau majelis sudah tetapkan maka kita patuh. Ini keagaman murni,” ujarnya.

Dengan penetapan tersebut, PP Muhammadiyah memutuskan tidak akan hadir dalam sidang itsbat penentuan awal Ramadhan yang akan digelar Kemenag. Sebab, kata Yunahar, ukhuwah itu bukan identik harus sama karena hal tersebut tidak mungkin. Meski begitu, pihaknya tetap terus melakukan pendekatan untuk metode hisab dan rukyat. Walau dalam beberapa kali pertemuan, tetap saja tidak menemukan titik temu.

Bagi PP Muhammadiyah awal Ramadhan harus tetap 1 Ramadhan dan Idul Fitri tetap 1 Syawal. Itu ibadah tetap yang tidak bisa diubah dan tidak boleh ditawar dengan alasan ukhuwah Islamiyah. Namun, penentuan awal bulan bisa dilakukan dengan metode berubah melalui kemajuan teknologi.

Oman Fathurohman dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengatakan, penentuan awal Ramadhan dan 1 Syawal tahun ini didasarkan atas hasil hisab yang dilakukan timnya. Berdasarkan hasil hisab tersebut, ijtimak jelang Ramadhan 1434 H terjadi pada Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB.

Ketika itu, tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud. Dan, matahari terbenam pada tanggal tersebut. Adapun sebagian wilayah barat Indonesia hilal sudah wujud, sedangkan sebagian wilayah Timur Indonesia belum. “Dengan begitu, garis batas wujudul hilal melewati Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua. Dengan demikian, 1 Ramadhan jatuh pada Selasa tanggal 9 Juli 2013,” katanya.

Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta semua pihak arif dan bijak menyikapi hal ini (perbedaan penentuan awal Ramadhan). Warga di luar Muhammadiyah juga diharapkan menghormati keputusan Muhammadiyah untuk mengawali puasa terlebih dahulu. “Ini soal klasik karena Muhammadiyah menggunakan hisab, sementara yang lain menggunakan rukyat,” kata dia. n yulianingsih ed: chairul akhmad

Jelang Puasa, Tempat Inilah yang Banyak Dikunjungi

Muslim saat melakukan ziarah kubur (ilustrasi).

GRESIK---Jumlah peziarah ke makam sejumlah Wali di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengalami peningkatan menjelang datangnya bulan puasa, dibanding hari biasa.
Salah satu penjaga makam Maulana Malik Ibrahim, Abdussalam di Gresik, Jumat mengatakan, peningkatan terjadi dalam sepekan terakhir, dengan jumlah kunjungan rata-rata lima ribu peziarah setiap harinya. "Dalam sepekan terakhir memang terjadi peningkatan jumlah kunjungan dibandingkan hari biasa. Jika hari biasa jumlahnya ratusan peziarah setiap harinya, maka sepekan terakhir mencapai lima ribu peziarah setiap harinya," ungkapnya.
Peningkatan jumlah peziarah itu, menurut Abdussalam biasa terjadi setiap tahunnya apabila menjelang puasa atau hari besar Islam lainnya, dan peziarah terbanyak berasal dari luar Jawa Timur.
Salah satu peziarah asal Jakarta, Mukmin mengaku sengaja berziarah di bulan Syaban atau menjelang puasa tujuannya hanya untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. "Kita bersama rombongan datang ke Gresik hanya menggelar doa bersama dan bertafakur memohon ampunan kepada Tuhan, sambil menikmati kesegaran air di sumur tua peninggalan Syeik Maulana Malik Ibrahim," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisbudparpora) Gresik, Tarso Sagito mengatakan, peningkatan kunjungan ke sejumlah makam Wali tiap tahunnya diakui sangat berdampak positif bagi industri pariwisata di Gresik dan Jawa Timur.

BBM Naik, Pemerintah Sebar Rp 6 Triliun ke 7.300 Desa

Written By Dheko Hacker's on Kamis, 27 Juni 2013 | 03.15

http://images.detik.com/content/2013/06/27/4/233720_rupiah.jpeg
 
Jakarta - Sebagai kompensasi kenaikan harga BBM subsidi, pemerintah menyebar dana Rp 6 triliun ke 7.300 desa/kelurahan yang rencananya untuk membangun infrastruktur desa. Dana ini di luar bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem).

"Sebagai kompensasi kenaikan harga BBM subsidi PU (Kementerian Pekerjaan Umum) mendapatkan alokasi dana RP 6 triliun untuk Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur (P4I)," ucap Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Eko Subekti, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Dana Rp 6 triliun tersebut menurut Eko dibagi ke kurang lebih 7.300 desa untuk mempercepat pembangunan infrastruktur desa. "Program P4I ini nantinya untuk membangun kurang lebih 7.300 desa," ujarnya.

Program P4I terdiri dari tiga jenis, yakni pembangunan infrastruktur sumber daya air, pembangunan infrastruktur permukiman, dan pembangunan sistem penyediaan air minum.

"Dari ketiga program tersebut untuk program sumber daya air mendapatkan alokasi sebesar Rp 2 triliun yang digunakan untuk pembangunan perlindungan pantai dengan alokasi dana sebesar Rp 299 miliar, penyediaan air baku di desa dengan dana Rp 899 miliar dan perbaikan irigasi kecil dengan dana Rp 810 miliar," ungkapnya.

Pembangunan infrastruktur desa ini memang tidak akan langsung dirasakan masyarakat seperti Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang mendapat uang dari pemerintah Rp 150.000 per bulan selama 4 bulan.

"Manfaatnya pembangunan infrastruktur desa ini baru 2-3 tahun mendatang, seperti kemudahan mendapatkan air, kemudahan akses nelayan untuk keluar masuk dermaga, perbaikan jalan dan jembatan dan lain sebagainya," ujar Eko.

Barack Obama Awali Lawatan di Afrika

Barack Obama di Sinegal


Kunjungan Obama ke Afrika kali ini merupakan yang kedua sejak menjadi presiden pada 2008.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berada di ibukota Senegal, Dakar, negara pertama yang ia kunjungi dalam lawatan ke Afrika.

Rombongan Obama dan keluarganya tiba di Dakar pada Rabu malam waktu setempat (26/06).

Dia dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Sinegal, Mackey Sall, hari Kamis ini. Obama diperkirakan akan menyampaikan pujian atas stabilitas yang dicapai Sinegal di tengah kawasan yang bergolak.

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan salah satu tujuan kunjungan Obama ke Afrika kali ini adalah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.

Kedatangan Obama di Sinegal disambut baik sebagian warga.

"Saya berharap kunjungan Presiden Obama akan membuka peluang ekonomi bagi kita. Kami tahu dia membawa serta para investor, bos perusahaan. Oleh karena itu saya pikir kunjungan ini bagus," kata seorang warga kepada BBC bahasa Prancis untuk Afrika.



Tiga negara



Sementara warga lainnya mengeluh ketatnya pengamanan di ibukota Dakar.

"Hanya karena kita menyambut kedatangan tamu penting tidak berarti pihak berwenang harus menutup restoran dan membersihkan jalan dari segala sesuatu yang ada atau melarang orang bekerja," kata seorang warga lainnya.

Setelah Senegal, Pesiden AS akan melanjutkan kunjungan ke Tanzania dan Afrika Selatan. Kunjungan kali merupakan kunjungan Obama ke Afrika yang kedua sejak dia menjabat presiden pada 2008.

Sementara itu beberapa laporan menyebutkan kunjungan Obama ke Afrika Selatan pada akhir pekan mungkin terganggu oleh kondisi mantan Presiden Nelson Mandela yang semakin memburuk.

Namun Mac Maharaj, seorang juru bicara presiden Afrika Selatan mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah jadwal lawatan Obama di Johannesburg dan Cape Town pada Sabtu dan Minggu akan terpengaruhi oleh kondisi kesehatan Mandela.

AWAL PUASA RAMADHAN 2013: Muhammadiyah Mulai Berpuasa 9 Juli


130410_muhammadiyah1.jpgTERGANDA, JAKARTA-Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1434 Hijriyah/2013 Masehi jatuh pada Selasa Wage, 9 Juli 2013 dan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013.

Penetapan itu ditetapkan oleh PP Muhammadiyah berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ditandatangani oleh Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, seperti tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013.

Menurut maklumat itu, ijtimak jelang Ramadan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( + : : -07" 48, dan ),: 110o 21, BT ) *0o 44' 59" (hilal sudah wujud). Pada saat Matahari terbenam tanggal 8 Juli 2013 M (hari Senin), di sebagian wilayah barat. Kemudian, Indonesia hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud.

Dengan demikian, garis batas wujudul hilal melewati wilayah Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua bagian.



"1 Ramadhan 1434 H jatuh pada Selasa Wage, 9 Juli 2013".



Selain itu, ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu Pon, 7 Agustus 2013 M pukul 04:52:19 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( 0 : -07" 48, dan l": l l0o 21, BT ) : *03o 54' ll" (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan berada di atas ufuk.

"1 Syawal 1434 H jatuh pada Kamis Wage, 8 Agustus 2013".



Berdasarkan penetapan ini, kemungkinan akan terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan.

Sebelumnya, Badan Hisab Rukyat Provinsi Sumatra Utara telah memutuskan awal Ramadhan 1434 Hijriyah/2013 Masehi jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 dan 1 Syawal 1434 H/2013 M jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013. Meskipun demikian, Badan Hisab Rukyat (BHR) Sumut mengimbau umat Islam untuk menunggu sidang itsbat Menteri Agama RI.

"Penetapan awal Ramadhan dan awal Syawal tetap saja ada potensi perbedaan. Namun masyarakat diimbau dapat menyikapi perbedaan itu secara arif dan bijaksana. Jangan sampai ada keributan dan konflik," kata H.Arso, Ketua BHR Sumut.

Dalam keterangan pers di laman Kemenag Sumut, Ketua Badan Hisab Rukyat Sumut, H.Arso mengatakan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada Rabu, 10 Juli 2013 berdasarkan pada ijtimak awal Ramadhan 1434 H terjadi pada Senin, 8 Juli 2013 pukul 4j 14m 05d WIB.

"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal antara : -000 47’ 19” s.d. +000 16’ 51” (belum memenuhi kriteria imkan rukyat +20) berdasarkan pada ikmal Sya’ban 1434 H," katanya.

Dia menambahkan adapun 1 Syawal 1434 H jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013 berdasarkan ijtimak awal Syawal 1434 H terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2013 pukul 04j 05m 33d WIB.

"Ketika matahari terbenam pada hari terjadinya ijtimak, di seluruh Indonesia tinggi hilal sudah berada di atas ufuk antara : +010 59’ 45” s.d. +030 23’ 09” (telah mencapai kriteria imkan rukyat +020) berdasarkan pada kriteria imkan rukyat," tuturnya.
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Terganda - News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger